Qualcomm Mau Akuisisi Intel, Bakal Jadi Merger Sektor Teknologi Terbesar

Jakarta -

Qualcomm dilaporkan tertarik mengakuisisi raksasa chip dunia, Intel. Jika kesepakatan benar-benar terjadi maka ini akan menjadi salah satu merger teknologi terbesar yang pernah ada.

Saat ini Intel menghadapi kondisi yang sulit. Usai kabar ini berhembus, saham Intel naik 3% pada penutupan, sementara saham Qualcomm turun 3%.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (21/9/2024), Intel memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$ 90 miliar. Dengan predikat pembuat chip terbesar dunia, Intel justru mengalami penurunan kinerja pada 2024.

Sahamnya mengalami penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari 50 tahun pada bulan Agustus usai laporan kinerja mereka terbit. Saham Intel turun 53% tahun ini di tengah keraguan investor tentang rencana mahal perusahaan untuk memproduksi dan merancang chip.

Qualcomm dan Intel bersaing di beberapa pasar, termasuk chip PC dan laptop. Berbeda dengan Intel, Qualcomm tidak memproduksi chipnya sendiri, melainkan bergantung pada perusahaan seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company dan Samsung untuk menangani produksinya.

Pada hari Senin, setelah rapat dewan untuk membahas strategi, CEO Intel Patrick Gelsinger mengirimkan memo kepada staf yang menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk berinvestasi besar-besaran dalam bisnis pengecoran, sebuah proyek yang dapat menelan biaya US$ 100 miliar selama lima tahun ke depan.

Intel juga melewatkan tren kecerdasan buatan yang menarik perhatian. Sebagian besar program AI tingkat lanjut, seperti ChatGPT, berjalan pada prosesor grafis Nvidia, bukan pada prosesor pusat Intel. Nvidia memiliki lebih dari 80% pasar yang berkembang pesat, menurut para analis.

Qualcomm menghasilkan pendapatan lebih sedikit dibandingkan Intel. Intel melaporkan penjualan sebesar US$ 35,8 miliar pada tahun fiskal 2023, dibandingkan dengan Intel sebesar US$ 54,2 miliar pada periode yang sama.

(ily/rir)