Defisit Tenaga Kerja, Jerman Mau Impor 250.000 Warga Kenya

6 days ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah Jerman dan Kenya telah menandatangani perjanjian kesepakatan migrasi ketenagakerjaan. Melalui kesepakatan itu nantinya Jerman akan menerima 250.000 pekerja terampil dan semi-terampil dari Kenya.

Perlu diketahui, selama ini Kenya tengah berjuang menghadapi kesulitan penyediaan lapangan kerja, sementara Jerman tengah menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja terampil. Sehingga kesepakatan ini dinilai dapat menguntungkan kedua negara.

Melansir dari BBC, Sabtu (14/9/2024), kesepakatan ketenagakerjaan ditandatangani di Berlin oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Kenya William Ruto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesepakatan itu, Jerman setuju untuk melonggarkan beberapa undang-undang imigrasinya sehingga warga Kenya dapat memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah. Kemudian pihak berwenang di Berlin juga akan memperpanjang izin tinggal sementara bagi para pekerja yang sudah mendapat pekerjaan yang disetujui.

Di luar itu setelah masa berlaku visa jangka panjang itu habis, warga Kenya juga akan diberikan visa jangka panjang lainnya selama dua tahun untuk belajar atau mengikuti pelatihan kejuruan di Jerman.

"Setelah berakhirnya visa jangka panjang, warga Kenya dapat menerima izin tinggal sementara untuk tujuan belajar di Jerman hingga dua tahun," tulis perjanjian tersebut.

"Izin tinggal sementara dapat diperpanjang jika tujuan tinggal belum tercapai tetapi dapat dicapai dalam jangka waktu yang wajar," tambah perjanjian itu.

Kesepakatan tersebut juga mencakup ketentuan untuk penerimaan kembali dan pemulangan warga negara antara kedua negara. Kemudian ada juga klausal-klausal yang menjabarkan pedoman untuk mencegah dan memerangi eksploitasi tenaga kerja, kerja paksa, dan perdagangan manusia.

(eds/eds)

Read Entire Article