Suku Bunga BI Turun, Cicilan Mobil Bakal Lebih Murah?

18 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bank Indonesia (BI) telah menurunkan BI Rate 25 basis poin (bps) menjadi 6%, sementara The Fed menurunkan suku bunga menjadi 4,75-5% atau 50 basis poin (bps). Dengan turunnya suku bunga apakah harga kendaraan dan cicilan kendaraan bisa lebih murah?

Menurut CEO Astra Credit Companies (ACC), Hendry Christian Wong, kondisi tersebut yang jelas membawa angin segar bagi industri pembiayaan dalam negeri. Penurunan suku bunga dapat menekan cost of fund perusahaan, yang berdampak pada skema penawaran kepada konsumen.

"Kami sebagian besar pendanaan berasal dari perbankan. Harapannya penurunan suku bunga berdampak positif dari segi cost of fund. Dengan adanya keleluasaan ini, harapan kami memberikan ruang lebih besar bagi kami dan rekan-rekan di otomotif untuk offering paket-paket kompetitif dan atraktif," katanya dalam Workshop Wartawan Industri di Menara Astra, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, perusahaan sebenarnya sudah memberikan penawaran bunga murah, khususnya pada gelaran GIIAS di Jakarta dan Surabaya beberapa waktu lalu. Adanya penurunan suku bunga diharapkan memberi ruang bagi perusahaan untuk memunculkan paket kredit lainnya di semester II 2024.

"Event GIIAS kemarin, kita sudah menawarkan bunga murah 0,67%, bunga murah. Jadi pasti komitmen kami bersama teman-teman otomotif di Astra, tambah dengan penurunan suku bunga, harapan kami membuat ke depan, di semester II ini kami bisa memiliki ruang untuk meluncurkan paket-paket kredit yang lebih kompetitif dan atraktif," bebernya.

Selain spesifik ke perusahaan, turunnya suku bunga juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Daya beli masyarakat akan meningkat dan diprediksi pertumbuhan permintaan kredit pun terdongkrak.

"Sebagian besar penjualan mobil itu melalui kredit. Ada dua hal dampak positifnya buat kami. Pertama dengan penurunan suku bunga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor riil tumbuh, daya beli masyarakat tumbuh, karena bunga lebih murah. Dan tentunya bagi kami bisa meningkatkan pertumbuhan permintaan kredit kalau suku bunga turun," tutup dia.

(ily/das)

Read Entire Article