Profil Geopark Karangsambung yang Diakui UNESCO Global Geopark

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Kebumen -

Geopark Karangsambung di Kebumen akhirnya diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark. Bagaimana profil geopark ini? Mari kita simak:

Geopark Karangsambung-Karangbolong terletak di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Wilayahnya membentang seluas 543.599 km². Kawasan ini terbagi menjadi tiga segmen utama yang memiliki karakteristik geologi yang berbeda.

Pertama, ada kawasan Karangsambung yang terletak di bagian utara dan merupakan cagar alam geologi yang kaya akan batuan metamorf derajat tinggi dan batuan beku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada kawasan Sempor, yang terletak di bagian tengah. Ini adalah area yang memiliki bentuk lahan fluvial dan denudasional, dengan hamparan perbukitan yang menunjukkan proses geomorfologi yang kompleks.

Terakhir di bagian selatan, ada Kawasan Pesisir Ayah menonjol dengan karakteristik karst dan vulkanik tua, menampilkan bentuk-bentuk lahan hasil dari proses vulkanisme dan sedimentasi yang telah berlangsung selama jutaan tahun.

Geopark ini memiliki beragam fitur geologi yang menarik, termasuk 41 situs geologi, 8 situs biologi, dan 10 situs budaya. Geomorfologi kawasan ini mencakup berbagai bentuk lahan seperti fluvial, denudasional, dan struktural, yang menunjukkan sejarah geologi yang panjang dan beragam.

Batuan di kawasan ini meliputi batuan metamorf derajat tinggi, batuan beku basa hingga ultrabasa, serta batuan sedimen laut.

Perubahan batuan dan proses vulkanisme yang terjadi di kawasan ini memberikan karakteristik unik pada setiap bagian Geopark Karangsambung-Karangbolong, menjadikannya tempat yang kaya akan pengetahuan geologi dan ekologi.

Sejarah Geologi Geopark Karangsambung

Dilihat dari sejarah geologinya, Kawasan Geopark Karangsambung terbagi ke dalam beberapa periode waktu. Setiap periode mewakili tahap penting dalam proses pembentukan geologi kawasan tersebut.

Berikut Penjelasan Setiap Periode Waktu Geopark Karangsambung:

1. Masa Awal Pembentukan Pulau Jawa/Pra-Tersier (117-55 juta tahun yang lalu)

Pada periode ini, Pulau Jawa mulai terbentuk. Geologi kawasan ini didominasi oleh batuan yang terbentuk dari proses geologi awal. Ini mencakup pembentukan dasar-dasar geologi yang menjadi fondasi untuk perkembangan lebih lanjut.

2. Masa Sedimentasi Longsoran Laut Dalam (55-25 juta tahun yang lalu)

Selama periode ini, terjadi pengendapan sedimen di laut dalam. Longsoran sedimen dari daratan dan laut membentuk lapisan-lapisan batuan sedimen yang penting dalam sejarah geologi kawasan ini.

3. Masa Gunung Api Purba OAF (25-16 juta tahun yang lalu)

Pada periode ini, aktivitas vulkanik besar-besaran terjadi. Gunung api purba yang dikenal sebagai OAF (Old Active Field) aktif, menghasilkan lava dan material vulkanik yang berkontribusi pada pembentukan bentang alam.

4. Masa Pembentukan Paparan Karbonat (16-10 juta tahun yang lalu)

Pada masa ini, terjadi pembentukan paparan karbonat, yang meliputi batuan kapur dan formasi geologi karbonat lainnya. Proses ini menciptakan fitur-fitur karst yang khas di kawasan tersebut.

5. Masa Gunung Api Purba Halang (10-2 juta tahun yang lalu)

Periode ini ditandai dengan aktivitas vulkanik dari gunung api purba yang dikenal sebagai Halang. Aktivitas ini berkontribusi pada pembentukan struktur geologi baru di kawasan ini.

6. Masa Pembentukan Endapan Aluvial dan Pantai (

Pada periode terakhir ini, terjadi pembentukan endapan aluvial di daerah pesisir dan pantai. Proses ini melibatkan pengendapan material di sepanjang sungai dan pantai, membentuk fitur geologi yang ada saat ini.

Geopark Karangsambung Diakui UNESCO Global Geopark

Geopark Karangsambung-Karangbolong awalnya mendapatkan status Geopark Nasional pada bulan November 2018. Pengakuan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan profil geopark ini dalam skala nasional.

Pada 2022, proses pengusulan menuju UNESCO Global Geopark (UGGP) dimulai, sebagai upaya untuk mendapatkan pengakuan internasional. Untuk memenuhi kriteria UGGP, dilakukan beberapa perubahan mendasar pada tahun 2023.

Pertama, wilayah Geopark diperluas dari mencakup 12 kecamatan menjadi 22 kecamatan, yang meliputi 374 desa. Perluasan ini bertujuan untuk mencakup lebih banyak situs geologi dan budaya, serta melibatkan lebih banyak masyarakat lokal dalam pengelolaan geopark.

Kedua, nama Geopark diubah menjadi Geopark Kebumen dengan tema "The Glowing Mother Earth of Java," untuk lebih mencerminkan karakteristik dan nilai-nilai kawasan tersebut.

Perubahan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan profil geopark di tingkat internasional tetapi juga menjadikannya sebagai pusat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, sambil tetap menjaga kelestarian alam dan warisan geologinya.

-------

Artikel ini telah naik di detikJateng.


(wsw/wsw)

Read Entire Article