Kadin-Sampoerna Gaet 500 Relawan Bersihkan Kampung Laweyan-Sungai Jenes

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama Sampoerna Retail Community (SRC) dan komunitas pencinta lingkungan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui program 'Sampoerna Untuk Indonesia'. Upaya ini dilakukan melalui berbagai inisiatif, salah satunya kegiatan World Clean Up Day (Hari Bersih-Bersih Dunia).

Mengusung tema "Bulan Bersih Surakarta: Cintai Bumi, Kelola Sampah demi Kurangi Jejak Lingkungan, untuk Surakarta yang Lebih Indah'", kegiatan ini berlangsung di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta pada Sabtu (7/9/2024). Acara bersih-bersih ini juga melibatkan sekitar 500 relawan dari unsur masyarakat, pengusaha toko kelontong anggota SRC, dan Komunitas Solo Bersih, dengan menyasar Sungai Jenes dan Kawasan Kampung Batik Laweyan.

Pada kegiatan ini, salah satu inisiatif yang dijalankan adalah kampanye #SayaAjaBisa. Lewat kampanye ini, Sampoerna mengajak karyawan serta masyarakat luas untuk mengambil peran aktif dalam menjaga lingkungan dengan berbagai aksi sederhana. Perwakilan dari Sampoerna untuk Indonesia Arief Triastika berharap kegiatan bersih-bersih lingkungan ini bisa membawa dampak bagi masyarakat luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu harapan kami dari kegiatan ini bisa membawa hasil dan manfaat yang sama-sama bisa menjadi inspirasi bahwa satu yang kita lakukan secara sederhana bisa berdampak bagi masyarakat banyak," kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).

"Kami juga aktif menggelar dan mendukung berbagai kegiatan, seperti edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya. Salah satu kegiatan tersebut ialah gerakan #SayaAjaBisa sejak 2018 untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan kepada masyarakat luas," sambung dia.

Hadirnya kegiatan Bulan Bersih Surakarta mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka tampak antusias dan penuh semangat menyapu, dan memungut sampah. Adapun sampah-sampah yang dikumpulkan berupa plastik, ranting pohon, kain, botol bekas air mineral dan sampah rumah tangga lainnya. Setelah dikumpulkan di tempat yang disediakan, sampah tersebut kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.

Selain bersih-bersih sampah, ada juga penyerahan secara simbolis 333 bibit tanaman kepada Komunitas Sungai Laweyan, penyerahan tempat sampah kepada Kepala Kelurahan Laweyan, penyerahan tempat sampah kepada perwakilan RT/RW Kelurahan Laweyan dan penyerahan alat kebersihan kepada Komunitas Solo Bersih.

Ketua Harian Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan Setiawan Muhammad mengungkapkan pihaknya sudah sering melakukan kegiatan bersih-bersih kampung dan sungai.

"Tetapi yang kerja sama dengan pihak-pihak lain baru sekali ini kita adakan di Kampung Batik Laweyan. Dan saya sangat berterima kasih. Artinya peduli dengan lingkungan yang ada di Kampung Batik Laweyan ini," kata Iwan.

Iwan menambahkan, Bulan Bersih Surakarta diadakan sekaligus sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kampung Batik Laweyan yang jatuh pada 25 September 2024.

"Tanggal 25 besok ini kita pas 20 tahun Kampung Batik Laweyan. Ke depan ada rangkaian acara sampai menuju Hari Batik tanggal 2 Oktober," ungkap dia.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan kegiatan ini menyasar Sungai Jenes karena banyak sampah yang tersangkut di bawah jembatan. Ia pun menegaskan akan terus melakukan kegiatan bersih-bersih tersebut. Bahkan, kegiatan bersih-bersih nantinya akan dilakukan di sepanjang bantaran Sungai Jenes Laweyan.

"Karena di bawah jembatan memang tiap bulan terlihat kotor karena sampah pada berhenti di situ, maka kita coba bersihkan di situ," jelas Iwan.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Komunikasi Kadin Surakarta Farid Sunarto mengaku senang melihat para relawan peduli terhadap lingkungan. Menurut Farid, saat ini kebersihan lingkungan telah menjadi perhatian serius tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dunia.

"Senang sekali menyaksikan para relawan untuk peduli pada lingkungan," ucap Farid.

Di sisi lain, salah satu peserta yang merupakan anggota SRC Budi Susilowati (58) mengaku senang bisa ikut terlibat dalam kegiatan bersih-bersih di Kampung Batik Laweyan.

Ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat menjaga kebersihkan lingkungan. Salah satunya dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

"Saya berharap masyarakat sekitar kalau membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia," katanya.

Apresiasi juga datang dari pemilik usaha toko kelontong SRC lainnya Umi Muslimah (43). Ia mengatakan baru pertama kali ikut kegiatan bersih-bersih di Kampung Batik Laweyan.

"Iya, baru pertama kali ini saya ikut bersih-bersih di Kampung Batin Laweyan," kata warga Boyolali ini.

Umi berharap kegiatan ini dapat membuat Solo bersih dan sesuai dengan sembo...

Read Entire Article