Jokowi Cerita Ada Bisikan 'Hati-hati Digulingkan' Saat Akan Ambil Freeport

16 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita adanya bisikan-bisikan ke dirinya saat akan mengambil alih PT Freeport. Bisikan itu meminta dirinya untuk berhati-hati dengan dampak Papua bisa lepas bahkan munculnya potensi digulingkan.

Hal tersebut diungkap Jokowi saat meresmikan pembukaan Kongres ISEI dan seminar nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024). Diketahui kini Indonesia memegang saham 51% dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61% ke depan.

"Hati-hati kalau kita bicara Freeport, sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih Freeport itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki mind.id 51%. Dulu kita hanya punya 9% sekarang sudah kita miliki 51% dan sebentar lagi akan menjadi 61%. Pokoknya kita akan terus ambil. Dari tembaga yang saya lihat di lapangan, tembaga menjadi barang-barang sudah jadi ke cooper foil, kabel, rangka mobil," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi lalu bicara terkait hilirisasi bauksit. Jokowi menyebut Indonesia kini memiliki 2 smelter yakni di Bintan dan Mempawah Kalimantan Barat yang akan segera diresmikan pekan depan.

"Dan yang ketiga, hilirisasi di bauksit, sudah jadi yang satu di Bintan kemudian minggu depan saya juga akan resmikan di Mempawah, di Kalbar. Jadi lagi satu, jadi ada 2. Dari sini nanti akan jadi, yang Mempawah ini miliknya BUMN akan jadi alumunium velg mobil body pesawat semuanya," ujarnya.

Jokowi mengatakan di masa normal upaya hilirisasi akan dicegat oleh negara maju. Jokowi lantas bercerita banyaknya bisikan-bisikan negatif saat akan ambil alih Freeport.

"Pada posisi normal, pada posisi dunia normal, kita tidak mungkin melakukan ini, pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. Pasti itu. Bahkan waktu akan ambil Freeport saja banyak yang membisik ke saya 'Pak hati-hati Papua bisa lepas', 'Pak hati-hati bapak bisa digulingkan', 'Pak hati-hati'," ucapnya.

Jokowi menekankan hilirisasi bukan hal yang mudah. Ia mengatakan Freeport pun sudah 55 tahun berdiri tak berani untuk membangun smelter.

"Jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang, karena Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter. Karena yang di sana bukan hanya tembaga ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," ujarnya.

"Nah nanti kita punya smelter sendiri di Gresik tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari tanah air Indonesia selama 50an tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40-50 tahun, itu baru perkiraan nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul oh ada emasnya sekian tol per tahun," lanjut Jokowi.

(eva/dhn)

Read Entire Article