Ancaman ke Jokowi Saat RI Mau Ambil Alih Freeport: Digulingkan-Papua Lepas

12 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita mendapatkan banyak ancaman saat ingin mengambil alih PT Freeport Indonesia ke genggaman bumi pertiwi. Seperti diketahui, pada 2018 Indonesia berhasil memiliki 51% saham Freeport setelah berpuluh tahun lamanya cuma memiliki 9%.

Selama proses divestasi saham Freeport, Jokowi bercerita mendapatkan sederet ancaman, mulai dari ancaman Papua akan lepas dari Indonesia, ancaman digulingkan, hingga proyek hilirisasi yang mau digagalkan.

"Waktu akan ambil Freeport saja banyak yang bisikin ke saya, 'pak hati-hati, Papua bisa lepas, pak hati-hati bapak bisa digulingkan, pak hati-hati hilirisasi ini bukan barang yang gampang.' Banyak sekali," kata Jokowi yang bercerita di Kongres ISEI, disiarkan virtual pada Kamis (19/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi mengatakan, selama 55 tahun Freeport tak mau membangun smelter di Indonesia. Nah, ketika dirinya menjabat dan Freeport mau memperpanjang kontrak, Jokowi memberikan syarat untuk membangun smelter sekaligus melepas kepemilikan asing di tubuh perusahaan.

"Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter, karena di sana bukan hanya tembaga ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," ujar Jokowi.

Jokowi bangga, pasalnya dalam waktu dekat disebutnya kepemilikan saham Indonesia di Freeport bakal bertambah lagi. Bila saat ini 51%, dalam waktu dekat akan naik sampai 61% seiring dengan perpanjangan kontrak Freeport.

"Tapi hati-hati kalau kita bicara Freeport. Sekarang ini bukan milik Amerika, Freeport itu sudah milik Indonesia. Itu sudah dimiliki MIND ID 51%, padahal dulu kita hanya punya 9%. Sekarang sudah kita miliki 51% dan sebentar lagi akan menjadi 61%. Pokoknya kita akan terus ambil," tegas Jokowi.

(hal/ara)

Read Entire Article